Sunday, November 3, 2013

Neurotic, Apa Sih Itu?


     Pernah denger kata-kata Neurotic? Nggak? Ya udah, nggak apa. Kali ini aku mau bahas tentang neurotic. Sebuah trait yang mengusikku selama main The Sims 3, membuatku penasaran untuk mencari tau tentang neurotic ini. Kalau di The Sims 3 sih, sim yang punya trait ini bakal ketakutan gitu. Sedikit-dikit nge-cek keran air, TV, komputer, bah, banyak dah!
     Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang merujuk pada ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress. Neurosis ini merupakan suatu jenis penyakit mental yang lunak, dimana kondisi psikis berada didalam ketakutan dan rasa kecemasan yang kronis.Penderita merasa kehilangan rasa aman, tidak pernah mampu untuk rileks dan selalu berada dalam kondisi kelelahan mental yang berlanjut. Kesemuanya itu berpangkal pada rasa rendah diri yang sangat intens.
     Penyebabnya kemungkinan faktor biologis yakni kelainan tidur.  Penyebab lain kesalahan perkembangan kepribadian dan ego, yang memuncak dan kesulitan beradaptasi pada masa remaja dan dewasa muda.

Tanda-Tanda Neurosis
  1. Reaksi rasa was-was yang selalu diliputi keresahan yang tidak tentu arah atau tidak menentu.
  2. Seringnya mengeluarkan keringat secara berlebihan, terutama dibagian telapak tangan.
  3. Kerusakan parsial atu sebagian dari sifat kepribadian.
  4. Dalam lingkungan masyarakat sering merasa terasingkan (minder), Ia merasa tidak mampu bergaul dengan keadaan disekitarnya.
  5. Takut salah dalam setiap kali mengambil keputusan ataupun sulit melakukan konsentrasi dalam mengambil setiap keputusan.
Cara Mengatasi
     Penderita Neurosis basa ditolong dengan memberikan obat untuk menenangkan dirinya namun itu hanya langkah awal untuk melakukan pencegahan, hal berikutnya yang dilakukan dengan memberikan terapi kejiwaan kepada si penderita melalui jasa psikiater. Namun tidak lupa diberikan bimbingan untuk melakukan pendekatan kepada sang pencipta dengan membiasakan beribadah.
     
     Sekian postingan blog saya ini, terima kasih :)

This Inferior Feeling...


     Pernah nggak sih, ngerasa 'kecil' diantara temen-temen kita, ngerasa minder gitu? Aku rasa hampir semua dari kita pernah ngerasain hal seperti itu. Tapi terkadang rasa minder itu terlalu parah dan terlalu sering kita rasakan. Nah, kali ini aku mau ngebahas perasaan ini, namanya inferior...
     Minder umumnya berawal dari  penilaian diri yang buruk. Meurut Alfred Adler, kebanyakan orang merasa minder karena mengalami inferioritas yang ditandai adanya perasaan tidak kompeten atau kekurang mampuan diri. Perasaan ini bisa muncul karena orang tersebut merasa (atau betul-betul) memiliki kekurangan secara fisik maupun psikis. Seseorang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, dan merasa dirinya lebih rendah, akan memunculkan rasa minder. Orang perfeksionis, yaiutu orang yang sangat takut penampilannya tidak memuaskan (penampilan fisik maupun hasil karyanya), juga menandakan bahwa yang bersangkutan mengalami inferioritas. Karena merasa inferior, pada umumnya mereka cenderung manarik diri dari lingkungan sosial.
     Menurut psikoanalisis, perasaan inferior tumbuh sejak masa kanak-kanak. Dia merasa tidak sebaik orang lain. Perasaan inferior seringkali tumbuh karena sikap atau perilaku orang tua, guru atau orang dewasa lainnya, yang kurang tepat terhadap anak-anak. Orang dewasa seringkali melakukan penolakan dan koreksi negatif terhadap anak-anak. Julukan yang sifatnya olok-olok dan merendahkan yang terus dialami juga menjadi sebab seseorang menjadi inferior. Disamping itu perfeksionisme orang tua yang meiliki harapan terlalu tinggi dan tidak realistis terhadap anak juga turut mendorong lahirnya sifat inferior. Ketika si anak tidak dapat memenuhi harapan orang tuanya, ia akan merasa tak mampu dan merasa tidak berguna sehingga munculah minder.

     Ada beberapa gejala inferioritas yang paling umum, diantaranya :

  1. Perilaku mencari perhatian. Dengan berbagai cara, subjek inferior secara terus menerus berusaha mendapatakan perhatian.
  2. Dominasi, yaitu jika seseorang berbuah seolah-olah berkuasa atas sesuatu yang sebenarnya justru menyebabkan dirinya merasa minder.
  3. Eksklusif, yaitu perilaku tidak terlibat dalam aktifitas sosial dan lebih suka menyendiri akibat banyak kekurangan.
  4. Kompensasi, jika seseorang menyembunyikan perasaan inferiornya dengan mengembangkan diri, sehingga akhirnya mendatangkan respek dan perhatian dari orang lain.
  5. Kritis, yaitu jika seseorang memiliki kebiasaan mengkritik orang lain dalam upaya menciptakan dan memelihara citra bahwa dirinya lebih mampu dari orang lain.
  6. Punya reaksi yang berlebihan terhadap kritik.
     Nah, bagaimana solusi untuk mengurangi atau melawannya? Solusi di sini tentu solusi dalam arti proses yang perlu kita lakukan. Sebagian dari sekian proses yang bisa kita tempuh antara lain adalah:
  1. Mendeteksi dan menerima. Dari sekian bentuk keminderan itu
  2. Mulai memperbaiki image diri, potret diri, atau konsepsi diri.
  3. Lawanlah ketakutan itu dengan kesadaran (full-consciousness). Jangan melawan ketakutan Anda untuk berbicara di depan orang lain dengan berbicara seenaknya, lepas kontrol atau ngomong sembarangan. Melawan ketakutan dengan kesadaran bukanlah melawan ketakutan kita terhadap orang lain atau berani melawan orang lain, tetapi lebih pada melawan ketakutan kita sendiri.
  4. Temukan orang lain yang bisa membantu, temukan orang lain yang bisa kita jadikan contoh, temukan orang lain yang mengajak kita untuk melawan ketakutan itu, temukan orang lain yang bisa memperkuat keyakinan kita, temukan orang lain yang bisa mengajari kita.
  5. Refresh pemahaman keimanan.

     Aku yakin bahwa setiap orang pasti merasa memiliki kekurangan tertentu yang ingin diubah atau dihilangkan. Tapi rasa inferior tidak boleh terus dinikmati. Justru, rasa “tidak sempurna” itulah yang menjadi cambuk dan motivasi bagi diri kita untuk dapat mencapai kualitas diri yang semakin baik.

17th Birthday, Sweet!


     


     Tanggal 2 Oktober lalu, aku mulai menapaki satu lagi tahap dalam kehidupan, yaitu saat dimana aku sudah punya KTP sendiri, tabungan dan kartu-kartu debit/kredit atas nama sendiri, punya SIM, bisa punya usaha atas nama sendiri, dsb. Yah, bisa dibilang usiaku sekarang 17 years my age ya :D
     Alhamdulillah... :)
     Semakin dewasa, semakin bertambah juga tanggung jawabku
   Semoga semakin tinggi tangga yang kunaiki dan dimudahkan rezeki serta diberi kemudahan dalam menggapai cita-cita, Aamiin...